Halo sobat kali ini kita akan membahas tentang 4 Model Komunikasi Massa, dan juga Pengertian dari Komunikasi Massa dan berbagai macam hal mengenai komunikasi massa dan media komunikasi massa menjadi kajian yang serius karena berkaitan dengan pengaruh komunikasi media yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Banyak orangtua yang meresahkan akibat keberadaan media massa, seperti Televisi, YouTube, dan media online yang menurut mereka merubah mental dan perilaku sebenarnya, Komunikasi massa tak dapat dilepaskan dari kehidupan kita sehari-hari loh. Karena media massa dapat mengirimkan informasi secara langsung kepada sebagai kumpulan masyarakat yang jumlahnya banyak. Oleh karena itulah, peranan media massa sebagai penyalur pesan dan informasi menjadi sangat tak itulah penting bagi kita untuk mengetahui, apa pengertian dari Komunikasi Massa itu sendiri. Agar dapat menyikapinya dengan lebih bijak Massa AdalahKomunikasi massa adalah suatu proses komunikasi yang besar dan ditujukan kepada khalayak luas yang kompleks dengan bantuan satu atau lebih mesin media cetak, elektronik ataupun online untuk memproduksi dan mengirimkan pesan kepada masyarakat yang besar, heterogen, dan Jalaluddin Rakhmat, komunikasi massa sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan juga Komunikasi Intrapersonal kebutuhan kita dalam komunikasi massa semakin berkembang pesat, para ilmuwan akhirnya mulai memunculkan beberapa Model Komunikasi Massa seperti berikut Jarum Hipodermis Hypodermic Needle Model.sumber youtube brettlambSecara harïŹah, model Jarum hypodermic berarti di bawah kulitâ. Tapi Dalam komunikasi massa, istilah ini berkaitan dengan anggapan bahwa media massa menimbulkan efek yang kuat, terarah, segera, dan langsung, yang sesuai dengan arti âperangsang tanggapanâ stimulus â respons.Media digambarkan sebagai jarum hipodermis raksasa yang mencotok massa sebagai komunikan penerima pesan yang pasif. Media dianggap sebuah peluru yang sakti hingga mampu menembakan dan memasukkan ideologi kepada benak komunikan atau massa yang tidak âpeluru ajaibâ dan âjarum hipodermikâ ini berasal dari buku Harold Lasswell tahun 1927, Teknik Propaganda dalam Perang Model Jarum HipodermisPropaganda Nazi JermanPropaganda Komunis di Uni SovietModel Komunikasi Satu Tahap One-Step Flow ModelSumber komunikasi satu tahap beranggapan bahwa saluran media massa berkomunikasi langsung dengan massa komunikan tanpa berlalunya suatu pesan melalui orang lain opinion Leader, tetapi pesan tersebut tidak mencapai semua komunikan dan tidak menimbulkan efek yang sama pada setiap individu seperti model Komunikasi massa âJarum Hipodermisâ model komunikasi ini menganggap massa sebagai komunikan yang pasif. Tapi Model ini menganggap media tidak mempunyai kekuatan yang hebat. Aspek pilihan penampilan, penerimaan, dan penahanan dalam ingatan yang selektif memengaruhi pesan yang ada. Hingga pesan yang diterima oleh orang â orang akan beraneka One-Step Flow Guru yang memberikan tugas membawa boneka jadi di WhatsApp kepada anak â anak, tapi keesokan hari si anak malah membuat Boneka mereka yang ada di media massaModel Komunikasi Dua Tahap Two-Step Flow ModelSumber Komunikasi Dua Tahap atau Two-Step Flow Model adalah sebuah model Komunikasi massa yang diajukan oleh Lazarsfeld dan kawan-kawannya Pada 1940-an melalui buku yang berjudul people choice dan personal menganggap bahwa gagasan dan informasi dari media massa, seperti media cetak, radia ataupun Online diterima oleh orang-orang yang memiliki ketokohan atau Opinion Leader kemudian tokoh ini meneruskannya kepada masyarakat. Jadi berbeda dengan dua model sebelumnya Model Komunikasi Massa Two-Step Flow Model ini adalah Model Komunikasi ini memberi perhatian pada peranan media massa dan komunikasi interpersonal dalam penyampaian dalam hal ini, ada kepercayaan bahwa massa adalah jalinan sosial yang saling berinteraksi dan memberikan pengaruh satu sama lain tokoh dengan pengikutnya dan lain sebagainya.Contoh Two-Step Flow ModelSosok Elon Musk dalam membuat harga Cryptocurrency Para Buzzer dalam pemilu IndonesiaModel Komunikasi Tahap Ganda Multi-Step Flow ModelSumber ini menggabungkan semua model di atas tadi. Model ini beranggapan bahwa penyebaran informasi terjadi secara berurutan dan terjadi pada banyak situasi tahap yang pasti dalam proses ini bergantung pada maksud dan tujuan dari komunikator itu sendiri, mulai dari tersedianya media massa dengan kemampuannya untuk menyebarkannya, sifat dan pesan, serta nilai pentingnya pesan bagi juga Model komunikasi menyebut ciri utama komunikasi massa dari segi-segi berikut ini Sumber bukan satu orang, melainkan organisasi formal, pengirimnya sering merupakan komunikator profesional;Pesan beragam, dapat diperkirakan, dan diproses, distandarisasi, dan selalu diperbanyakâmerupakan produk dan komoditi yang bernilai tukar;Hubungan pengirim-penerima bersifat satu arah, impersonal, bahkan mungkin selalu sering bersifat non-moral dan kalkulatif;Penerima merupakan bagian dari khalayak luas; dan Mencakup kontak secara serentak antara satu pengirim dan banyak Contoh Komunikasi MassaBerikut ini adalah 10 contoh komunikasi massa yang terjadi sehari â Media Berita di berita OnlineMembaca iklan di blogMenonton Film di BioskopMendengar Podcast di BukuMelihat iklan Billboard di jalan TolMembaca MajalahMendengarkan RadioBaca juga 5 Arah Komunikasi itulah kawan Pembahasan tentang Model komunikasi massa, semoga informasi ini bermanfaat untuk kamu. Sampai jumpa di Pembahasan materi menarik lainnya hanya di follow and like us
Pembahasantentang teori normative dalam komunikasi massa yang dibahas dalam bab ini kembali mengungkit persoalan klasik dalam industry media, yakni pertarungan antara idealisme dan bisnis, pertarungan antara profesionalisme pekerja pers dengan tuntutan ekonomi sebuah media. Pertarungan antara mejalankan fungsi pers sebagai pemegang tanggung - Komunikasi massa dapat berfungsi sebagai media pengumpulan, penyebaran, dan penyampaian pesan kepada khalayak yang lebih luas. Apa itu komunikasi massa?Atep Adya Barata dalam buku Dasar-dasar Pelayanan Prima 2003, menuliskan bahwa komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada masyarakat luas atau komunikan berjumlah banyak, tidak dikenal, dan bersifat heterogen. Proses komunikasi massa dilakukan lewat media massa, seperti media cetak koran dan majalah, serta media elektronik radio dan televisi. Fungsi komunikasi massa Para ahli memiliki pendapat berbeda tentang fungsi komunikasi massa. Misalnya, Robert K. Merton yang membagi fungsi komunikasi massa menjadi dua, yakni fungsi nyata dan fungsi tidak nyata manifest function adalah fungsi nyata yang diinginkan. Sementara, fungsi tidak nyata latent function adalah fungsi yang tidak diinginkan. Baca juga Komunikasi Massa Pengertian Menurut Para Ahli dan Cirinya Secara umum, komunikasi massa punya tujuh fungsi. Berikut penjelasannya yang mengutip dari jurnal Persuasi dalam Media Komunikasi Massa 2014 karya Fatma Laili Khoirun Nida Fungsi informasi Komunikasi massa berfungsi untuk menyampaikan informasi secara cepat kepada publik. Ini merupakan fungsi utama dari komunikasi massa. Lewat media massa, pesan atau informasi yang telah dikumpulkan dan disusun akan disebarluaskan kepada khalayak umum. Fungsi hiburan Hiburan juga termasuk salah satu fungsi komunikasi massa. Contohnya di televisi. Dengan menggunakan media massa, pihak komunikator bisa memberi pesan yang sifatnya menghibur kepada komunikan. Berikutini beberapa contoh komunikasi organisasi: Pelaporan kerja oleh manajemen bawah kepada manajemen menengah dan atas Dikutip dari buku Perilaku Organisasi (2018) karya Stephen P. Robins dan Timothy A. Judge, pelaporan kerja oleh manajemen bawah ke manajemen yang tingkatannya lebih tinggi, merupakan contoh komunikasi organisasi ke atas. 1Komunikasi Massa Efek dan Contoh Kasusnya Komunikasi Massa Komunikasi Massa adalah suatu proses dimana komunikator-komunikator menggunakan media untuk menyebarluaskan pesan-pesan secara luas dan terus menerus menciptakan makna-makna serta diharapkan dapat mempengaruhi khalayak yang besar dan beragam dengan melalui berbagai cara. Komunikasi Massa Menurut Para Ahli Menurut Joseph A. devito dalam buku Pengantar Komunikasi Massa oleh Nurudin, dia mengemukakan definisi komunikasi massa sebagai berikut âFirst,mass communication is communication addressed to masses, to an extremely large science. This does not mean that the audience includes all people or everyone who reads or everyone who watches television; rather it means an audience that is large and generally rather poorly defined. Second, mass communication is communication mediated by audio and/or visual transmitter. Mass communication is perhaps most easily and most logically defined by its forms television, radio, newspaper, magazines, films, books, and tapes.â komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau semua orang yang menonton televisi, agaknya ini tidak berarti pula bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya agak sukar untuk didefinisikan. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang audio dan atau visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih mudah dan lebih logis bila didefinisikan menurut bentuknya televisi, radio, surat kabar, majalah, film, buku, dan pita. Menurut Bittner Rakhmat,seperti yang disitir Komala, dalam karnilh, yakni komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang mass communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people. Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Jadi sekalipun komunikasi itu disampaikan kepada khalayak yang banyak, seperti rapat akbar di lapangan luas yang dihadiri oleh ribuan, bahkan puluhan ribu orang, jika tidak menggunakan media massa, maka itu bukan komunikasi massa. Media komunikasi yang termasuk media massa adalah radio siaran, dan televisi- keduanya dikenal sebagai media elektronik; surat kabar dan majalah- keduanya disebut dengan media cetak; serta media film. Film sebagai media komunikasi massa adalah film bioskop. Menurut Gerbner 1967 âMass communication is the tehnologically and institutionally based production and distribution of the most broadly shared continous flow of messages in industrial societesâ. Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat indonesia rakhmat, seperti yang dikutip Komala, dalam Karnilah, Menurut Meletzke, komunikasi massa diartikan sebagai setiap bentuk komunikasi yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran teknis secara tidak langsung dan satu arah pada publik yang tersebar Rakhmat seperti yang dikutip dalam Komala, dalam Karlinah. 1999. 2Communication adalah proses berkomunikasi. Communications adalah perangkat teknis yang digunakan dalam proses komunikasi, genderang, asap, butir batu, telegram, telepon, materi cetak, siaran, dan film. Menurut Edward Sapir Communication = proses primer, terdiri dari bahasa, gestur/nonverbal, peniruan perilaku, dan pola perilaku sosial. Communications = teknik-teknik sekunder, instrumen dan sistem yang mendukung proses komunikasi, kode morse, telegram, terompet, kertas, pulpen, alat cetak, film, pemancar siara radio/TV. Menurut Wright âThis new form can be distinguished from older types by the following major characteristic it is directed toward relatively large, heterogeneus, and anonymous audiences; messages aretransmitted publicly, often-times to reach most audience member simultaneously, and are transeint in character; the communicator tends to be, or to operate whitin, a complex organization thet may involve great expenseâ Rakhmat seperti yang dikutip dalam Komala, dalam Karlinah. 1999. Sumber Karakteristik Komunikasi Massa 1. Ditujukan ke khalayak luas, heterogen, tersebar, anonym serta tidak mengenal batas geografis dan kultural. 2. Bersifat umum bukan perorangan. 3. Penyampaian pesan berjalan secara cepat dan mampu menjangkau khalayak yang luas dalam waktu yang relatif singkat. 4. Penyampaian pesan cenderung berjalan satu arah. 5. Kegiatan komunikasi dilakukan secara terencana, terjadwal dan terorganisasi. 6. Kegiatan komunikasi dilakukan secara berkala tidak bersifat temporer. 7. Isi pesan mencakup berbagai aspek kehidupan sosial, ekonomi, politik, budaya, dll. * Media Komunikasi Massa Surat kabar Majalah Televisi Radio Film * Fungsi Sosial Media Massa Pengawasan Lingkungan Korelasi Sosial Sosialisasi Hiburan Memberikan status sosial Memperkokoh norma-norma sosial * Fungsi Media Massa Bagi Individu 3 Fasilitas dalam hubungan sosial Subtitusi dalam hubungan sosial Membantu melegakan emosi/afeksi Sarana pealrian dari ketegangan dan keterasingan Bagian dari kehidupan ritual rutin * Daya Tarik Isi Pesan Media Massa Novalty Jarak dekat atau jauh Popularitas Konflik Komedi Seks dan keindahan Emosi/Afeksi Nostalgia Human interest Sumber Kasus Bukti Baru Kasus Munir Jakarta - Mabes Polri akan segera menyerahkan bukti baru kepada Kejaksaan Agung terkait kasus pembunuhan Aktivis HAM Munir. Polisi menyatakan ada bukti baru bahwa seseorang telah bersama Munir saat transit di Bandara Changi, Singapura. Orang tersebut diduga yang memasukan racun arsenik kedalam minuman Munir. Menurut Kabareskrim Komjen Hendarso Danuri bukti itu berupa hasil penyelidikan zat kimia yang membunuh Munir yakni arsen. Mabes telah mengirim sampel organ Munir ke Laboratorium LLC di Seattle Amerika Serikat. Hasilnya diketahui bahwa arsen yang digunakan meracuni Munir ada dua jenis yakni jenis tiga dan lima yang jangka waktu bereaksinya antara setengah hingga satu jam. Polri juga telah melakukan pra rekonstruksi dengan aparat keamanan di Singapura dan menetapkan 3 TKP. Yakni tempat perencanaan pembunuhan, Bandara Changi Singapura dan Pesawat Garuda. Sementara itu mengenai dua tersangka baru berinisial IS dan RA Kabareskrim menyatakan, bahwa RA adalah seorang wanita. Sebelumnya diduga RA adalah Ramelgia Anwar yang telah ditetapkan sebagai tersangka pada tahun 2005 silam. Sementara RA yang kini ditetapkan sebagai tersangka adalah orang baru dan pernah diperiksa sebagai saksi oleh tim Penyidik Mabes Polri. Disinyalir RA yang disebut Kabareskrim adalah Rohainil Aini, Chief Sekretaris Pilot Airbus 330. Astrid Farma Putri/Sri Indro/Sup 4Menurut McLuhan, bentuk media saja sudah mempengaruhi kita. âThe mediumis the message,â ujar McLuhan. Medium saja sudah menjadi pesan. Ia bahkan menolak pengaruh pengaruh isi pesan sama sekali lihat McLuhan, 1964. Yang mempengauhi kita bukan apa yang disampaikan media, tetapi jenis media komunikasi yang kita bukan apa yang disampaikan media, tetapi jenis media , tetapi jenis media komunikasi jita pergunakan-interpersonal, media cetak, atau televisi. Teori McLuhan, disebut teori perpanjangan alat indra sense extension theory, menyatakan bahwa media adalah perluasan dari alat indra manusia; telepon adalah perpanjangan teliga dan telivisi adalah perpanjangan mata. Seperti Gatutkaca, yang mampu melihat dan mendengar dari jarak jauh, begitu pula manusia yang menggunakan media massa. McLuhan menulis, âsecra operasional dan praktis, medium adalah pesan. Ini berarti bahwa akibat-akibat personal dan social dari media yakni karena perpanjangan diri kita timbul karena skala baru baru yang dimasukkan pada kehidupan kita oleh perluasan diri kita atau oleh teknologi baru media adalah pesan karena media membentuk dan mengenedalikan skala serta bentuk hubungan dan tindakan manusia.â McLuhan, 1964 23-24 Menurut Steven H. Chaffee Efek Media Massa ada 5 macam Efek ekonomis Efek sosial Efek pada penjadwalan kegitan Efek pada penyaluran/penghilangan perasaan tertentu Efek pada perasaan orang terhadap media Kognitif Komunikasi Massa Wilbur Schramm 197713 mendefinisikan informasi sebagai segala sesuatu yang mengurangi ketidakpastian atau mengurangi jumlah kemungkinan alternative dalam situsai. Misalkan, seorang insinyur genetis dating dan memberitahukan bahwa makhluk itu adalah âchimeraâ, hasil perkawinan gen manusia dengan gen monyet. Ketidakpastian Anda berkurang, dan alternative tindakan yang harus anda lakukan juga berkurang. Bila setelah Anda tanyakan makhluk itu ternyata jinak dan cerdas, maka makin sedikit alternative tindakan Anda. Sekarang realitas itu sekarang tampak sebagai gambaran yang mempunyai makna. Gambaran tersebut citra image, yang menurut Roberts 1977 ârepresenting the totality of all information about the world any individual has processed, organized, and storedâ Menunjukkan keseluruhan informasi tentang dunia ini yang diolah, diorganisasikan, dan disimpan indivudu. Citra adalah peta anda tentang dunia. Tanpa citra anda akan selalu berada dalam suasana yang tidak pasti. Citra adalah gambaran tentang realitas dan tidak harus selalu sesuai dengan raelitas. Citra adalah dunia menurut persepsi kita. Walter Lippman 1965 menyebutnya âpictures in orur headâ. Kita agak banyak mengulas tentang citra, sebelum membicrakan efek kognitif komunikasi massa. âKomunikasi tidak secara langsung menimbulkan perilaku tertentuâ, ujar Roberts 1977, âtetapi cenderung mempengaruhi cara kita mengorganisasikan citra kita tentang lingkungan; dan citra inilah yang mempengaruhi cara kita berperilaku.â Demikian pula komunikasi massa. 5massa membantu khalayak mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitif. Sebuah penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa dalam media massa Amerika, kelompok minoritas sering ditamoilkan dalam stereotip yang merendahkan Orang Negro bodoh, malas, dan curang; rang Indian liar dan ganas, orang Asia umumnya pekerja kasar, seperti pelayan, tukang cuci, dan tukang masak; oang kulit putih tentu sering muncuol sebagai âyang punya lakonâ Commision on Civil Rights, 1977. Dalam film-film Indonesia wanitia sering ditampilkan makhluk cengeng, senang kemewahan, dan seringkali cerewet Belum didasarkan pada penelitian empiris. Penampilan seperti itu, bila dilakukan terus-menerus, akan menciptakan stereotip pada diri khalayak komunikasi massa tentang orang objek atau lembaga. Di sinilah bahaya media massa terasa. Para kritikus social memandang komunikasi massa sebagai ancaman terhadap nilai dan rasionalitas manusia. Ernest van den Haag 1958 menulis dengan tajam All mass media in the end elienate people from personal experience and, though apprearing to offset it, intensify their moral isolation from each other, from reality and from themselves. One may turn to the mass media when lonely or bored. But mass media, once they become a habit, impair the capacity for meaningful experience. Semua media massa pada akhirnya mengasingkan orang dari pengalaman personalnya, dan walaupun tampak menggocangkannya, media massa memperluas isolasi moral sehingga mereka terasing dari yang lain, dan realitas dari diri mereka sendiri. Orang mungkin berpaling pada media massa bila ia kesepian atau bosan. Tetapi sekali media massa menjadi kebiasaan, media massa dapat merusak kemampuan memperoleh pengalaman yang bermakna. Menurut van den Haag dan kritikus social lainnya, media massa menimbulkan depersonalisasi dan dehumanisasi manusia. Media massa menyajikan bukan saja realitas kedua, tetapi karena distorsi, media massa juga âmenipuâ manusia; memberikan citra dunia yang keliru. Dalam terminology C. Wright Mills, media massa memberikan rumus hidup yang didasarkan pada âpseudoworldâ dunia pulasan, yang tidak âattuned to the development of thehuman beingâ Mills, 1968- yang dengan perkembangan manusia. Lee Loevionger 1968 mengemukakan teori komunikasi yamg disebutnya sebagai âreflective-projective theoryâ. Teori ini beranggapan bahwa media massa adalah cermin masyarakat yang mencerminkan suatu citra yang ambigu menimbulkan tafsiran yang bermacam-macam sehingga pada media massa mencerminkan citra khalayak, dan khalayak mempproyeksikan citranya pada penyajiannya media massa. Klapper, tokoh controversial yamg menumbangkan âThe Power ful Mediaâ, melihat bukan saja media mempertahankan citra khalayak; media lebih cenderung menyokong status qua ketimbang perubahan. Informasi dipilih yang sedapat mungkin tidak terlalu menggoncangkan status qua. Roberts 1977 menganggap kecenderungan ini timbul karena tiga hal 1. Reporter dan editor memendang dan menafsirkan dunia sesuai dengan citranya tentang realitas kepercayaan, nilai, dan norma. Karena citra itu disesuai dengan norma yang ada, maka ia cenderung tidak melihat atau mengabaikan alternative lain untuk mempersepsi dunia. 2. Wartawan selalu memberikan respons pada tekanan hal;us yang memrupakn kebijsaksanaan pemimpin media. 6sependapat mungkin seoerti yang diharapkan oleh kebanyakan khalyak. Pengaruh media massa terasa lebih kuat lagi, karena pada masyarakat modern orang memperoleh banyak informasi tentang dunia dari media massa. Misalnya selama beberapa tahun orang-orang Amerika memendang Nixon sebagai seorang pemimpin yang baik, sampai dua orang wartawan membongkar skandal Watergate. Mereka harus mengubah citranya. Mereka memprotes dan Nixon jatuh. Afektif Komunikasi Massa Efek Afektif Komunikasi Komunikasi mempunyai efek sebagai berikut Pembentukan dan Perubahan Sikap Pada tahun, Joseph Klapper melaporkan hasil penelitian yang komprehensif tentang efek media massa. Dalam hubungannya dengan pembentukan dan perubahan sikap, pengaruh media massa dapat disimpulkan pada lima prinsip umum 1. Pengaruh komunikasi massa diantarai oleh factor-faktor seperti predisposisi personal, proses selektif, keanggotan kelompok atau hal-hal yang dalam buku ini disebut factor personal. 2. Karena factor-faktor ini, komunikasi massa biasanya berfungsi memperkokoh sikap dan pendapat yang ada, walaupun kadang-kadang berfungsi sebagai media pengubah agent of change. komunikasi massa menimbulkan perubahan sikap, perubahan kecil pada intensitas sikap lebih umum terjadi daripada âkonversiâ perubahan seluruh sikap dari satu sisin masalah kesisi yang lain. 4. Komunikasi massa cukup efektif dalam mengubah sikap pada bidang âbidang dimana pendapat orang lemah, misalnya pada iklan komersial. massa cukup afektif dalam menciptakan pendapat tentang masalah-masalah baru bial tidak ada predisposisi yang harus diperteguh Oskamp, 1977149. Rangsangan Emosional Anda mungkin mengalami atau melihat orang lain pernah mengalami perasaan sedih dan menangis terisak-isak ketika menyaksikan adegan yang mengharukan dalam sandiwara televise atau film. Kita mengenal film-film âcengengâ yang mendramatisasikan tragedi. Kita juga mengetahui novel-novel melankolis yang dimaksud untuk meneteskan air mata pembacanya. Jutaan rakyat India menangis menyaksikan siaran kematian Indira Gandhi; jutaan rakyat Iran meneteskan air mata ketika kematian Ayatullah Mutahhari dipancarkan stasiun radio dan televise; dan jutaan rakyat Amerika tidak sanggup menahan keharuan yang mendalam kerika penembakan Kennedy nmereka saksikan dilayar televisi. Suasana emosional yang mendahului terpaan stimuli mewarnai respons kita pada stimuli itu. Ada bebarapa factor yang mempengaruhi intensitas emosional diantara 1. Menurut Penelitian Murray, Lueba, Lucas, Shachter dan Wheeler 1962 menemukan bahwa subjek penelitian yang telah diberi obat yang merangsang system saraf 7tertawa terbahak-bahak bila anda menonton nya setelah mendapat keuntungan yang tidak disangka-sangka. 2. Skema kognitif, ini adalah semacam ânaskahâ pada pikiran kita yang menjelaskan âalurâ peristiwa. Kita tahu bahwa dalam film, âyang punya lakonâ akan menang pada akhirnya. Karena itu, kita tidak terlalu cemas ketika pahlawan kita jatuh dari jurang. Kita menduga pasti ia akan tertolong juga. Menurut Walter weiss 1969, V 93, â Kesadaran bahwa sang pahlawan dalam kebanyakan cerita, cenderung memoderatkan goncangan emosional ketika sang pahlawan ditempatkan dalam situasi berbahaya menakutkanâ. Karena alasan inilah, kita mungkin sangat kecewa ketika kita mengetahui pada akhir cerita Mr. Horn memporak perandakan skema kognotif kita, yang terbentuk dari pengalaman kita. 3. Suasana terpaan seting of exposure. Anda akan sangat ketakutan menonton film horror bila anda menontonnya sendirian dirumah tua, ketika hujan lebat, dan tiang-tiang rumah berderik. Beberapa penelitian yang dilaporkan Weiss menunjukkan bahwa anak mempengaruhi emosi Anda pada waktu memberikan respons. Ketakutan, juga emosi lainnya, memang mudah menular. 4. Faktor predisposisi individual mengacu pada karakteristik khas individu. Orang yang melankolis cenderung menanggapi tragedy lebih terharu daripada orang periang. Sebaliknya orang periang akan lebih terhibur oleh adegan lucu daripada orang melankolis. 5. Faktor indentifikasi menunjukkan sejauh mana orang merasa terlibat dengan tokoh yang ditamoilkan dalam media massa. Dengan identifikasi penonton, pembaca, atau pendengar menempatkan dirinya dalam posisi tokoh. Ia ikut merasakan apa yang dirasakan tokoh . karena itu, ketika tokoh identifikasi disebut identifikan itu kalah, ia juga kecewa; ketika identifikasi berhasil itu kalah, ia ikut gembira. Mungkin juga kita menganggap seorang tokoh dalam televise atau film sebagai lawan kita. Yang terjadi sekrang ialah disidentifikasi. Dalam posisi seperti ini, kita gembira bila diindentifikan celaka, dan jengkel bila ia berhasil . Semuanya ini menunjukkan bahwa makin tinggi identifikasi atau disidentifikasi kita dengan tokoh yang disajikan, makin besar intensitas emosional pada diri kita akibat terpaan pesan media massa. Rangsangan Seksual Sejenis rangsangan emosional yang banyak dibicarakan orang adalah rangsangan seksual akibat adegan-adegan merangsang dalam media massa. Bahan-bahan erotis dalam televise, film, majalah, buku, dan sebagainya, biasanya disebut âpornografiâ. Karena istilah ini terlalu abstrak , beberapa orang ahli menggunakan istilah SEM sexually explicit materils0 atau erotica Tan, 1981 231-242. Diduga oleh kebanyakan orang dan diyakini oleh sejumlah orang bahwa erotica merangsang gairah seksual, meruntuhkan nilai-nilai moral, mendorong orang gila seks, atau menggalakkan perkosaan. Menurut Lembaga The Commission on Obscenity and Pornography di Amerika Serikat menyimpulkan penelitiannya bahwa terpaan erotika, walaupun singkat bias membangkitkan gairah seksual pada kebanyakan pria dan wanitia; disamping itu ia juga menimbulkan reaksi-reaksi omosional lainnya seperti âresahâ, âimpulsiveâ, dan âgelisahâ. 8Manusia juga dapat terangsang karena imajinasi. Byrne dan Lamberth melakukan eksperimen untuk meneliti kekuatan beberapa stimuli erotis, dan gambar-gambar erotis. Seringkali efek imajinasi ini dibantu oleh memori yang ada. Stimuli erotis pada media massa menimbulkan tingkat rangsangan yang berlainan bagi orang yang mempunyai pengalaman yang berbeda. Griffitt 1975 menunjukkan bahwa makin banyak pengalaman seksual seseorang, makin mudah ia terangsang oleh adegan-adegan seksual. I pula bahwa pada wanita hubungan antara pengalaman dan rangsangan itu sangat menonjol. Pornografi tidak cukup didefinisikan sebagai gambar-gambar atau adegan-adegan yang merangsang, sebab rangsangan sangat tergantung pada orangnya. Tetapi beberapa orang peneliti telah menemukan foto-foto atau adegan-adegan yang secara universal menimbulkan rangsangan seksual yang kuat. Baron dan Bryne 1979 melaporkan, beberapa penelitian, baik di Amerika maupun di Jerman, yang menunjukkan hal-hal tertentu. Misalnya, mereka mengutip penelitian Schmidt dan Sigusch yang mengunakan slides, sejak slides yang mengambarkan orang yang berciuman sampai coitus. Berbagai gambar ternyata menunjukkan tingkat rangsangan seksual yang berbeda. Behavioral Komunikasi Massa Pada waktu membicarakan efek kehadiran media massa, secara sepintas kita juga telah menyebutkan efek behavioral seperti pengalihan kegiatan dan penjadwalan pekerjaan sehari-hari. Disitu, kita melihat pada media massa semata-mata sebagai benda fisik. Disini, kita meneliti juga efek pesanmedia massa pada media massa pada perilaku khalayak. Perilaku meliputi bidang yang luas; yang kita pilih dan yang paling sering dibicarakan ialah efek komunikasi massa pada perilaku social yang diterima efek prososial behavioral dan pada perilaku agresif. Efek Prososial Behavioral Salah satu perilaku prososial ialah memilki keterampilan yang bermanfaat bagi dirinya dan bagi orang lain. Keterampilan seperti ini biasanya diperoleh dari saluran-saluran interpersonal orang tua, atasan, pelatih, atau guru. Teori psikologi yang dapat menjelaskan efek prososial media massa adalah teori belajar social . kita belajar bukan saja dari pengalamn langsung, tetapi dari peniruan atau peneladanan modeling perilaku merupakan hasil factor-faktor kognitif dan lingkungan. Artinya, kita mampu memiliki keterampilan tertentu, bila terdapat jalinan positif antara stimuli yang kita amati dan karakteristik diri kita.Bandura 28 Agresi sebagai Efek Komunikasi Massa Menurut teori beljar social dari bandura, orang cenderung meniru perilaku yang diamati; stimuli menjadi teladan untuk perilakunya. Orang belajar bahasa Indonesia yang baik setelah mengamatinya dalam televise. Wanita juga meniru potongan rambut Lady Di yang disiarkan dalam media massa. Selanjutnya, kita juga dapat menduga bahwa penyajian cerita atau adegan kekerasan dalam media massa akan menyebabkan orang melakukan kekerasan pula; dengan kata lain, mendorong orang menjadi agresif. Secara singkat, hasil penelitian tentang efek adegan kekerasan dalam film atau televise dapat disimpulkan pada tiga tahap 1. Mula-mula penonton mempelajari metode agresi setelah melihat contoh observational learning; 2. Selanjutnya, kemampuan penonton untuk mengendalikan dirinya berkurang disinhibition 9Tujuandari penelitian ini adalah untuk mengetahui ketebalan efektif material ZnS ketika dilewati oleh radiasi alfa dari Am-241 berenergi 5,485 MeV. Data-data karakteristik material ZnS dimasukkan ke dalam aplikasi SRIM seperti data massa jenis dan kepadatan molekul. Selanjutnya dimasukkan data karakteristik radiasi alfa seperti energinya.